MURATARA, – (Jurnalissilampari.com)-Kondisi lingkungan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) semakin memprihatinkan, sungai-sungai utama seperti Sungai Rupit dan Sungai Rawas mengalami kekeruhan parah akibat aktivitas tambang yang diduga ilegal. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Muratara dinilai tidak menunjukkan tindakan berarti.
Kritik tajam Ilham Palesta, sebagai kordinator Koalisi Kawal Indonesia Lestari (KAWALI) wilayah Musi Rawas, Lubuk Linggau dan Muratara (MLM), menuding DLH Muratara gagal menjalankan peran strategisnya dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Kadis DLH Muratara harus bertanggung jawab. Pengawasan tidak berjalan, kerusakan lingkungan dibiarkan dan jangan seperti lembaga tidur,” ujar Ilham saat dikonfirmasi, Senin (16/6/2025).
Lebih lanjut, Ilham mendesak agar Bupati Muratara segera mengevaluasi total kinerja bawahannya. Bahkan, ia secara tegas meminta Kadis DLH dicopot dari jabatannya karena dinilai gagal total dalam menjalankan amanah perlindungan lingkungan.
“Kepala Dinas DLH Muratara tidak mampu bekerja, tidak menunjukkan keberpihakan terhadap lingkungan, dan ini bukan sekadar kelalaian namun bentuk pembiaran sistematis,” katanya.
Menurut Ilham Palesta, kekeruhan air sungai bukanlah gejala biasa, melainkan indikator rusaknya ekosistem yang bisa berdampak luas bagi kesehatan dan kehidupan masyarakat. Namun sayangnya, DLH dinilai justru abai dan pasif di tengah darurat kerusakan lingkungan tersebut.
“Sungai makin keruh, hutan mulai gundul, tambang emas ilegal dibiarkan merajalela. Lalu DLH ke mana? Mereka diam seribu bahasa saat kerusakan terjadi di depan mata,” kecam Ilham.
Ia menilai, kurang pedulinya DLH membuka ruang bagi aktivitas tambang tanpa izin terus berlangsung tanpa hambatan. Dalam situasi ini, peran pengawasan lingkungan yang seharusnya menjadi garda terdepan justru tak terlihat.
“Bupati harus turun tangan, jangan biarkan DLH hanya menjadi institusi formalitas tanpa fungsi nyata. Kalau tidak bisa menjaga lingkungan, lebih baik dibubarkan saja,” tegasnya.(*/)